kontakpublik.id, PANDEGLANG-
Nama Sugianto Kusuma alias Aguan, disebut-sebut bos PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK) 2 kembali mencuat di tengah hebohnya kasus pagar laut sepanjang lebih dari 30 KM di pesisir laut Tangerang, Provinsi Banten. Pendiri dan pemilik Agung Sedayu Group ini dikenal sebagai konglomerat dan pebisnis sukses.
PIK dua, sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta. Properti utama dari perusahaan ini terletak di Kecamatan Kosambi dan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dengan luas mencapai 1.064,82 hektar untuk tahap pertama, anehnya ada desas desus yang tersiar sudah mulai merembet ke Serang yang kini luasan tanahnya menjadi sekitar 1755 hektar yang akan dilanjutkan ke Merak.
Mendengar hal itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pinpinan Pusat (DPP) LASKAR BANTEN, Tubagus Yasin
Meminta kepada Aparatur Penegak Hukum (APH), tekait pembangunan PIK-2 yang bermasalah, semestinya harus Segera bertindak tegas sesuai paraturan hukum yang berlaku, berantas para MAVIA HUKUM yang berada di Lembaga ATR / BPN.
Sebab, semua wujud pembanguna PIK 2 semua akar pangkalnya ada di lembaga tersebut , siapapun orangnya , Badan usaha yang memerlukan bidang tanah di NKRI secara Administrasi itu HAK Kewenangan penuh BPN selaku pejabat yang memberikan kejelasan kepastian Hukum
Terkadang aturan sepadan pantai, kawasan lindung , kawasan hutan, baik pertanian itu dapat DIRUBAH MENJADI HAK SUKA SUKA , contoh HGU menjadi Hak milik , hak pakai tanah yang di kuasai Negara dengan melanggar ketentuan tetap alas hak di terbitkan.
Jika begitu apa pungsi TATA RUANG ketika dilanggar , tetap anacaman hukuman pidana selakalipun tidak pernah bisa menyentuh lembaga pertanahan tersebut beserta PEJABAT-PEJABAT TATA RUANG, Jelas nyata keberpihakan hukum hanya berlaku bagi Pencuri Ayam.
Sementara pencuri Aset Negara slalu dilindungi oleh KEKUATAN KEKUASAN PEMANGKU HUKUM itu sendiri. Demikian kata TB Yasin kepada Media ini di tempat Kediamannya di Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Dirinya meminta sesuai stetmen yang dilontarkan presiden PRABOWO untuk memberangus mavia tersebut dan meratakan kembali lingkungan pantai untuk tetap terjaga bersih dari bentuk pembangunan yang dibuat oleh saudara Aguan
Karena hal itu sudah membatasi pandangan anak cucu , cicit WARGA NKRI kedepan untuk bisa berwisata dialam lautan lepas. Untuk itu kami butuh komitmen nyata pemikiran dan kerja keras bapak presiden yang siap sepenuhnya bekerja untuk Bangsa dan Negara ini. (Rudi Suhaemat)