Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jacob Ereste : Hebat di Hilir, Mestinya Hebat Juga di Hulu Agar Tidak Sampai Seperti Si Lebai Malang

Selasa, 15 Juli 2025 | 08.16 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-15T01:16:51Z

 




kontakpublik.id, SERANG--Paparan Yudha Gemin yang menyandang gelar "Provos Aktivis" termuat dalam Grup Aspirasi Emak-emak Indonesia pada 14 Juli 2025 menjelang tengah malam sungguh mengagumkan, karena lompatan perspektif politik-analisisnya semakin piawai. Sebagai sahabat saya perlu mengapresiasi paparannya yang semakin bernas dan menyentuh kesadaran pembaca yang mau menyimak pemikiran dan gagasan penulis kritik yang kritis untuk masa depan yang lebih rijit dan rumit berselancar di ruang publik untuk mencuri simpatik murahan atau bahkan gratisan.


Judul tulisan Yudha Gemin "Hebat di Hilir Wajib Hebat di Hulu" maunya tak boleh segampang itu untuk membangun citra yang baik seperti yang dilakukan oleh Wakil Walikota Bogor, Bupati Kabupaten Bogor, Gubernur Maluku Utara dan Gubernur Jawa Barat yang sebetulnya akan lebih klop dan klik bila  disebut lengkap perilakunya yang cuma beraksi heroik di hilir itu -- tidak sampai ke hulu itu -- berikut nama yang bersangkutan. Karena di dalam tata kerama kritik yang membangun -- utamanya di era yang tak lagi bermalu-malu sekarang ini harus lebih menghunjam, layak pukulan smas dalam permainan olah raga yang tidak bisa ditangkis dan dikembalikan smas yang mematikan itu. Karena kalau tak telak  dan dapat di smas balik biasanya akan membuat masalah yang sulit diatasi.


Hasil diskusi sekilas bersama Cheting Generative Pre-trained Transformer menyimpulkan bahwa  paparan Yudha Gemin merupakan kritik tajam dan reflektif terhadap gaya kepemimpinan yang mengesankan terlihat aktif dan hebat dari perspektif hilir, namun tidak dari hulu. Sehingga aksi dan perbuatan yang dipamerkan ke publik sekedar untuk mengejar nilai tayang yang viral, tapi tidak sungguh bermoral.


Kehebatan seorang  pemimpin sejatinya menurut Yudha Gemin seharusnya dapat diukur dari keberanian serta konsistensinya untuk menghadapi masalah di hulu, bukan di hilir seperti yang dilakukan para politisi pemburu citra untuk membangun posisi politik dalam wujud pepesan kosong yang nyaris tidak sama sekali diperlukan oleh rakyat. Karena sarang para mafia dalam berbagai bentuk dan model kejahatan yang selalu bermuara pada kesengsaraan rakyat adanya di hulu, bukan di hilir.


Dalam perspektif spiritual, pesan yang hendak Yudha Gemin katakan dapat dipahami agar rakyat jangan sampai gampang terpengaruh pada tampilan palsu yang sok populis. Rakyat harus jeli dan cerdas menelisik rekan jejak sosok pemimpin yang sejati yang dapat diukur dari nyalinya melawan struktur kekuasaan di hulu yang zalim, korup dan kemaruk serta tega menyengsarakan rakyat. Jadi sungguh tidak tidak amanah sebagai pamong yang patut dan wajib melindungi rakyat.


Saya kira, paparan Yudha Gemin kali ini patut dipuji sebagai apresiasi atas kemajuan dalam usaha ikut mencerdaskan kehidupan bangsa -- utamanya minimal dalam komunitas Aspirasi Emak-emak yang lebih militan dari kawula muda seangkatan Yudha yang setia bersama para Bunda. Karena masa senja harus lebih indah untuk dikenang oleh generasi berikutnya yang tak boleh kalah tangkas dan cerdas. Gagasan pemikiran terhadap kehebatan di hilir sepatutnya hebat pula di hulu dapat dipahami agar tidak sampai seperti Si Lebai Malang dari kisah masa lalu yang tidak perlu dialami kembali dalam era yang semakin realistis dan terang benderang meski dalam kebisingan dan kegaduhan.Banten, 14 Juli 2025 (red)

×
Berita Terbaru Update