Kontakpublik.id, TANGERANG - Akibat buka tutupnya toko penjualan obat keras dalam daftar golongan G jenis Hexymer dan tramadol, menyebabkan kinerja Aparat Penegak Hukum (APH) patut dipertanyakan .
Dalam wawancara eksklusif, Arifin selaku Aktifis Law & Justice menerangkan " Perlu di garis bawahi, oleh segenap aparatur penegak hukum baik setingkat Polsek, Polres, dan Muspika Kecamatan Seolah-olah tutup mata & menjamur bebasnya penjualan obat keras golongan G jenis Hexymer dan tramadol, kenapa bisa dibuka kembali setelah ditutup tempo hari . Tuturnya.
Lebih lanjut Arifin menegaskan, betapa bahayanya dampak mengkonsumsi obat keras golongan G ini, terlebih ini bulan puasa atau bulan Ramadhan jangan sampai dikotori oleh aksi tawuran akibat para remaja yang mengkonsumsi obat keras yang tanpa di sertai resep dokter & di perjual belikan pada kaum muda/mudi, "saya harap segera ditindak lanjuti APH".
Saat di konfirmasi awak media si penjaga toko itu sebut saja dia pancong panas nama samaranya mengatakan, "Saya sudah berikan uang koordinasi kepada para ketua Lembaga dan para pimpinan redaksi sebelum toko ini di buka". Ujarnya. (Hendrik/Lans)
