Kontakpublik.id,PANDEGLANG - Nama baik Lembaga Penyelenggara Pemilu di Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tercoreng oleh perbuatan seorang oknum Panwaslu Kecamatan (Panwascam) kecamatan patia Berinisial (BH), Dia tega melakukan perbuatan yang tidak senonoh yang di lontarkan dari mulutnya terhadap rekan kerjanya sendiri berinisial (DS) selaku Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD)
Parahnya, perbuatan ucapan tak senonoh yang dikeluarkan dari mulut (BH) tersebut terjadi di kantor sekretariat Panwascam patia,
saat kegiatan Rapat kordinasi (Rakor).
Jum,at (1/11/2024) (DS) Menyampaikan kepada Kontakpublik.id ia mengatakan," Awalnya saya akan mengikuti Rapat Koordinasi di Sekretariat Panwaslu Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang, pada tanggal 16 September 2024 kebetulan Saya sebagai Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) Desa Simpang Tiga Kecamatan Patia
wajib melaksanakan atau mengikuti seluruh tahapan sesuai tupoksi saya dalam Pemilukada Kabupaten Pandeglang Tahun 2024.
Menjelang Rapat Kordinasi ( Rakor ) dimulai, seperti biasa semua calon peserta rapat berkumpul saling tegur-sapa dan mengobrol sesama PKD maupun dengan anggota Panwaslu kecamatan Patia.
Dalam suatu obrolan, terdapat seorang anggota Panwaslu berinisial (BH) menjabat sebagai Anggota Panwaslu Badan (ADHOC) Kecamatan Patia dalam Divisi Penangganan Pelanggaran (PP) Panwaslu Kecamatan Patia. Dalam obrolan tersebut, tiba –tiba Saudara berinisial (BH) melontarkan kata kata “ Geus dia (DS) ulah ngomong bae puguh dia pelopor dosa nageh”, atas lontaran omongan Saudara (BH) tersebut saya menjawab : alah geus gandeng dia ulah ngomong bae,mendingan buka calana dia,.atuh jelema mah kabeh geh boga dosa”. Tiba-tiba saudara (BH) dengan lantang dan keras mengatakan “ alah dia geus ulah ngomong bae mendingan buka calana dia, aing hayang nele it**l dia,kadie ku aing di lak**n.
Atas ucapan saudara (BH) saya terkejut dan marah serta shok bercampur aduk, akan tetapi saya masih berusaha tenang mengendalikan diri saya karena didepan forum yang ramai. Saya berusaha menenangkan diri.
Lalu saya menjawab , Masya Allah, coba sih ngomongna ulah kitu bae ja kadenge salaki mah moal terima,” lalu saudara (BH)
bukan tenang dan diam, malah semakin menggila dengan mengatakan :
” Mana salaki dia, titah kadie teu sien aing, geus mejeuh ulah ngomong bae gera buka calana di la***n ku aing”. Kata kata suruh buka celana dan kata-kata di la***n diulang kembali sampe 2 kali kepada saya di depan khalayak ramai,saya masih tetap berusaha dengan tegar dan berupaya agar sudara (BH) sadar dengan ucapannya.
Masih dikatakan (DS)," Lalu saya juga mengatakan “ heh.. coba geh sorangan kan boga pamajikan, kumaha pamajikan sorangan lamun di perlakukan kie ku batur, pasti sorangan moal terima”.Saudara (BH) bukannya sadar malah mengatakan “..los aing mah aya nu daek mah ka si (LN) istri Saudara (BH) tuker jeung Rokok sa Slop.
Karena saudara (BH) bukan sadar, malah semakin menggila. Maka saya diam tidak mengatakan apapun juga karena percuma.Padahal hati dan perasaan saya pada saat kejadian ter iris sakit dan malu serta merasa direndahkan martabat saya sebagai seorang perempuan bersuami, saya masih bisa mengendalikan diri.tiba-tiba Saudara (BH) mengambil Jajanan/Makanan milik saya yang saya beli sendiri dari uang saya yang berada di depan saya tanpa permisi, dengan reflek saya mengatakan karena kesal,:..ja enya horeng beuki barang dahar”, lalu Saudara (BH) tidak terima yang saya ucapkan lalu emosi dan mengeluarkan kata kata ancaman," ngomong dia ditonjok ku aing, geura ngomong deui di tonjok ku aing."
Saya kaget dan sudah tidak lagi bisa menahan sakit dan sedihnya perasaan saya, saya spontan menangis dan keluar dari sekretariat Panwaslu Kecamatan Patia, saya ijin tidak ikut rapat dan menelepon suami minta di jemput lalu pulang.
Kejadian di atas adalah puncaknya pelecahan terhadap diri saya yang dilakukan oleh Saudara (BH) yang di lakukan didepan forum ramai, disaksikan langsung oleh Ketua Panwaslu Kecamatan Patia Saudara Hafid Fauzani dan salah satu anggota Panwas Saudara imanudin dan juga Saudari Nurhasanah PKD Desa Pasir gadung dan yang lainnya. akan tetapi tidak ada satupun peserta yang berupaya melerai atau membela saya, karena mungkin semua takut dengan saudara (BH)
Atas kejadian tersebut saya telah melaporkan ke BAWASLU Pandeglang, dan mereka telah melakukan sidang dengan memanggil semua fihak terkait, akan tetapi, sampai saat ini tidak ada tindakan nyata dari BAWASLU saudara (BH) hanya diberikan sangsi berat oleh BAWASLU Kabupaten Pandeglang." Pungkasnya. (Do)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar