Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jacob Ereste : Peringatan Keras SBY Kepada Jokowi Agar Tidak Ikut Campur Dalam Pilpres 2023

Rabu, 28 Juni 2023 | Juni 28, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-29T06:12:10Z


Kontakpublik.id,JAKARTA - Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi, The Presiden Can Do No Wrong". Begitu judul yang ditulis dan diluncurkan mantan Presiden Indonesia ke- 6, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Majelis Tinggi Partai Demokrat yang langsung menebar  ke masyarakat umum. Meski buku yang kritik keras perilaku Presiden Joko Widodo ini tujukan khusus untuk jajaran pemimpin dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia. Setidaknya hari ini, Selasa 27 Juni 2023 sejumlah media sosial sudah heboh memuatnya.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri mengakui apa yang ingin dia ungkapkan melalui tulisannya dalam buku ini, sepenuhnya pandangan dan pendapatnya pribadi. Yang setuju, monggo tulisnya dalam bahasa Jawa yang santun. Yang tidak setuju, tentu saja dia hormati. Layak indahnya konstitusi dan UUD 1945, ujarnya yang menjamin dan memproteksi kebebasan berbicara.

Apa yang dia ungkapkan dalam buku ini berangkat dari niat dan tujuan yang baik. "Jika ada yang mengkaitkan dengan Presiden Indonesia sekarang, Pak Jokowi, ini semata-mata agar beliau tidak berbuat salah. Dan bukan pula berarti seorang Presiden tidak boleh disalahkan. Karena Presiden busa saja tidak selalu benar dan melakukan kesalahan yang serius. Dan kesalahan yang  tidak serius pun bukan berarti boleh ditolerir. Kendati begitu, toh SBY tetap merasa perlu untuk untuk mengingatkan Jokowi.

Untuk para pembantu Presiden Jokowi pun, SBY berpesan agar serius membantu dan mengawal secara benar. Sebab setelah tanggal 20 Oktober 2024, Pak Jokowi akan mengakhiri  dharma baktinya sebagai pemimpin bangsa Indonesia. "Beliau akan menjadi orang seperti saya. Beliau akan menjadi sahabat saya, sahabat kits semua", kata SBY meyakinkan.

Kecuali itu, kata SBY, tentu saja Presiden Jokowi ingin mengakhiri pengabdiannya dengan baik. Tak ada di dunia ini, seorang Presiden yang tidak ingin mengakhiri pengabdiannya dengan soft, happy landing, dan bukannya hard landing, apalagi crash.

Bahkan SBY meyakinkan juga bila Jokowi ingin punya 'legacy' dan diingat dengan baik oleh rakyat. Sejatinya, klaim SBY kita semua harus "mengawal" dan "mengamankan" beliau agar mimpi-mimpi indah beliau dikabulkan oleh Allah SWT, tandasnya.

Buku karya SBY setebal 27 halaman ini memuat pandangannya mengenai berbagai sikap Presiden Jokowi terkait dengan Pemilu 2024. Lima Poin pokok diantaranya ialah; (1) Pernyataan Jokowo bakal cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa. (2). Isu bahwa Jokowi menginginkan Pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon Presiden. (3). Adanya anggapan bila Jokowi tidak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon Presiden. (4) Adanya anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan  pada sejumlah pihak untuk menjadi Capres atau Cawapres. (5). Jokowi dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa Capres Cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik.

Demikian ungkap. SBY dalam bukunya yang menghentak berbagai pihak ini, sehingga SBY pun bahwa pasangan calon Presiden yang didukung Jokowi itu, justru tidak akan mendapat dukungan dari warga masyarakat, karena umumnya keinginan rakyat pemilih ingin Pemilu, justru berharap segera mengganti Jokowi dengan sejumlah kebijakannya yang dianggap tidak pro rakyat. (Red)



×
Berita Terbaru Update