Kontakpublik.id, PANDEGLANG - Pembagian Bantuan Sosial Pangan (BSP) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) dikecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Pada prakteknya menuai kekecewaan dan kecaman dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Seperti kita ketahui bersama bahwasannya jumlah Rp. 500.000,- itu adalah pemecahan dari BSP sebesar Rp. 200.000,- dan BLT Minyak goreng (Migor) sebesar Rp. 300.000,- totalnya jadi Rp. 500.000,- untuk per KPM.
Pantauan Media ini dilapangan, menunjukan adanya penggiringan KPM untuk membeli kebutuhan pokok nya di agen yang telah ditunjuk oleh pihak tertentu, mau tidak mau. Jadi jelas ini mengundang beragam reaksi dari KPM.
Padahal sudah jelas bahwa Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Sosial RI. Sudah menkonversi dari bahan bahan pokok ke Uang tunai. Berarti KPM bisa belanja dimana saja, asal dibelikan kebutuhan pokok dan migor. Tidak digunakan untuk hal lain diluar kebutuhan pokok seperti beras, telur dan gula serta minyak goreng.
Seperti penuturan salah satu KPM, yang namanya minta tidak disebutkan kepada media ini, Selasa (19/04/22) mengatakan bahwa dirinya oleh orang tertentu disuruh beli ke agen atau e Waroeng, yang dulunya menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dan dirinya merasa kecewa karena barang kebutuhan pokoknya agak mahal, beda dengan yang ada diluaran sana.
Sementara itu, Aripin, selaku supliyer untuk agen agen e Waroeng, kepada media ini mengatakan, bahwa dirinya hanya menyiapkan barang kebutuhan pokok saja. Tidak menggiring untuk membeli ke agen E-Waroeng. Katanya. (Djemi/Sof/Rudi)
