kontakpublik.id, PANDEGLANG--Minggu (29-06-2025), Tanpa Seleksi, Asep Rahmat (AR), jadi Kadindat tunggal Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Provinsi Banten, hal ini sebagai cerminan bobroknya mental Eselon II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, fakta yang sangat menyakitkan bagi masyarakat pandeglang, ditengah kondisi Pandeglang yang serba terpuruk di perparah dengan tidak adanya Ruhul Jihad dalam diri ASN Pandeglang.
Para eselon II Pemkab Pandeglang terkesan Selamatkan Diri Masing- Masing (SDM) dan enggan mengambil sikap kompetitif dengan AR yang dianggap sebagian besar ASN adalah tangan kanan Wakil Gubernur Banten dan Wakil Bupati Pandeglang.
Padahal figur-figur yang lebih layak, lebih baik, dan hampir bersih dari stigma negatif tersedia di pandeglang seperti yang sudah eselon II dan lulusan SPTDN dll. Dengan Bupati Pandeglang mengusulkan AR ke Mendagri untuk dijadikan Sekda definitif ini jelas sudah tidak beretika dan sudah menabrak aturan-aturan yang berlaku di republik ini.
Para pejabat Pandeglang yang sudah eselon II dan lulusan SPTDN ini terkesan cari aman, pertama mereka enggan mengambil jalan berlawanan arah dngn Wakil Gubernur Banten dan Wakil Bupati Pandeglang, yang kedua mungkin mereka ingin bekerja tanpa tekanan apalagi misalnya bila bupati dan wakil bupati Pandeglang niat melakukan pinjaman daerah Rp. 1 Triliun di laksanakan. Dan jika terlaksana pinjaman Rp. 1.000 Milyar (Rp. 1 Triliun) ini dimungkinkan akan membangkitkan kasus pinjaman Rp. 200 Milyar (BJB vs Pemkab Pandeglang).
Disarankan kepada pemkab Pandeglang khususnya Bupati Pandeglang untuk mengurungkan niatnya melakukan pinjaman Rp. 1 Triliun, karena ini akan membuat luka kepada masyarakat Pandeglang yang harus memikul bebannya. Alangkah baiknya Bupati dan Wakil Bupati (Dewi-Iing) ini menciptakan ide-ide berlian jangan menciptakan ide konyol dan tidak mendidik serta tidak menciptakan perubahan untuk kabupaten Pandeglang. Tapi jika Dewi-Iing sudah tidak sanggup untuk memimpin Pandeglang ini, alangkah baiknya mengundurkan diri dengan terhormat, jangan sampai ditengah jalan kena OTT KPK. (Rudi Bako)
.jpg)
