kontakpublik.id,PANDEGLANG-Pembangunan Jalan Rabat Beton yang berlokasi di Kampung Leuwi Buled, Desa Lewi Balang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Bermasalah. Pasalnya terindikasi tidak sesuai spek dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Dana Desa (DD) tahap I tahun 2024, buktinya dalam pelaksanaan Pembangunanya tidak mengacu kepada RAB, yang seharusnya Manual, malah lebih memilih Truk beton atau pengaduk transit, membawa beton siap pakai ke lokasi konstruksi dengan harga yang murah.
Parahnya lagi diduga dana yang digunakan untuk membiayai pembangunan rabat beton tersebut diduga bukan dari DD, melainkan menggunakan dari Bantuan Keuangan Provinsi Banten atau yang dikenal dengan Dana Banprov. Seharusnya Bantuan Keuangan Provinsi digunakan dalam rangka membantu pemerintahan desa, baik dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desa dan harus dapat membedakanya
Bantuan keuangan Provinsi Banten ini dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan desa dan perekonomian desa. Bukan untuk menutupi bangunan yang belum dikerjakan sepanjang 80 Meter karena DDnya terpakai kepentingan pribadi. Itu salah kaprah
Sebelumnya kabar ini telah tayang pada part I dan II di kontakpublik id, ditemukan jalan sepanjang 300 Meter hanya dibangun 220 Meter saja, 80 Meter lagi tak dibangun, lantaran tercium bau aroma tak sedap oleh pihak tim Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Kecamatan Cikesik akhirnya langsung ditindak dengan memberikan sebuah teguran lisan agar pembangunan jalan rabat beton tersebut segera dilaksanakan pembangunannya, akhirnya Oknum Kepala desa (Kades) inisial Sar itu menyanggupi dan kini mulai dikerjakan, sebab takut diperiksa para pihak.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah Warga, sebut saja inisialnya gundul pacul, pada Sabtu (29-6-2024) di tempat kediamanya, menyebut sudah ada MONEV, soal lanjutan pembangunan jalan 80 meter desa leuwi balang dalam RABnya manual, namun ternyata saat pelaksanaan memakai Truk Beton. ini jelas harganya sangat jauh berbeda, jika menggunakan Manual harganya perkubik mencapai Rp.1,9 juta sedangkan memakai Truk Beton perkubik cukup mengeluarkan biaya Rp.850 ribu saja
Diduga menggunakan coran kualitas K150 yang seharusnya digunakan untuk dasar jalan, ini justru malah di pakai untuk lapisan atas jalan,
harga yang berbeda jauh dua kali lipat dari manual demi mendapatkan keuntungan 100 % dari Haraga perkubik. Katanya
Rupanya tidak berhenti disitu, Oknum Kades Lewi Balang bagaikan benang kusut, ada lagi munculnya subtansi lain, seperti Pengalokasian dana Ketahanan Pangan TA 2021, 2022, 2023, dan 2024 bermasalah. Ini makin parah
Sayangnya Oknum Kades inisial Sar, enggan ditemui Awak Media guna untuk dikonfirmasi terkait DD Tahap I TA 2024 dan Konfirmasi terkait Pengalokasian Dana Ketahanan Pangan, bahkan pesan permohonan izin konfirmasi sudah disher terbaca di Whatsappnya , hingga berita ini ditayangkan. Belum juga dapat ditemui.
Melihat gelagat seperti itu rekomendasi Inspektorat Pandeglang untuk Kejaksaan Republik Indonesia (Kejari) Pandeglang sangat dibutuhkan
(Ali/Solihin/Mamad)
Editor: Rudi bako
Tidak ada komentar:
Posting Komentar