Kontakpublik.id,-PANDEGLANG
Bukan Lautan hanya kolam Susu
Kail dan Jala untuk menghidupimu
Tiada Badai tiada Ombak kutemui
Ikan dan Udang menghampiri Dirimu.
Kalimat diatas merupakan bagian lyiric lagu Koes Plus yang cukup populer, bahkan cukup melegenda hingga diabad Milenial ini.
Adalah Pulung Warga Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Pemancing yang terimprovisasi dengan penggalan Lagu tersebut, kerapkali Duduk ditepian Pantai, tak jauh dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan. Pulung terkesan cukup aman, nyaman, dan tenang. Apalagi ketika keberuntungan berpihak pada dirinya,manakala jorannya dipenuhi Ikan hasil Pancingnya.
Memancing Ikan bagi Pulung adalah bagian dari rangkaian kerjanya selaku Nelayan Tradisional , artinya sebagai penghasilan tambahan seusai menambatkan Jaringnya di Lautan. " Sudah Lima Tahun Saya mancing ditepian Pantai yang jaraknya tidak jauh dengan PLTU. Alhamdulillah kalau cuaca bersahabat keberuntungan pasti berpihak kepada Saya, Akan tetapi sebaliknya jika Cuaca cukup ekstrim apa mau dikata." Terang Pulung pada Wartawan.
Lalu adakah dampak negatifnya terkait berbaurnya cairan yang terasa hangat dan terdapat kadar Buih dipermukaan, dari Aliran Pembuangan akhir PLTU ? Tanya Wartawan. " Sama sekali tidak ada, Buktinya ketika Ikan hasil Pancingan itu dimasak dan dimakan, Saya dan keluarga Normal- normal saja, bahkan hangatnya Aliran Air dari pembuangan Akhir PLTU itu bisa digunakan terapi ." Jawab Pulung.
Terpisah Ketua Karang Taruna Desa Cigondang Lulut Mahmud menambahkan." Dengan ditanamnya ratusan Pohon Mangrove dipesisir Pantai oleh Ibu Negara beberapa Waktu lalu, dan tidak jauh dengan keberadaan PLTU . Alhamdulillah berprose terhadap keseimbangan lingkungan juga ekosistim Biota Laut. Dengan demikian ada kontak Simbiosis Mutualisme , dan Komensalisme dengan lingkungan sekitar." Pungkas Lulut
Orang bilang Tanah Kita Tanah Surga.
Tongkat Kayu dan Batu jadi Tanam. (MR)
