kontakpublik.id, BANTEN-Sebelum Penetapan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang nanti dilakukan sekitar Oktober-Novemberan tahun 2023 masa kampanye, dalam pemilu 2024 bakal dilakukan pada Februari 2024, Saat ini ada 575 kursi dan parlemen dengan kata lain capres harus mengantongi Dukungan partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki minimal 20% atau 115 kursi di DPR RI , capres juga bisa mencalonkan diri dengan modal 25% suara sah nasional hasil pemilu 2019
Begini Kata Jacob Ereste pada Senin, (01-06-2023) di tempat kediamanya:
Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) adalah sekumpulan sejumlah tokoh Nasional dan Pemuka Agama di Indonesia, yaitu Gus Dur (Tokoh Nahdatul Ulama Indonesia, dan mantan Presiden RI), Sinuhun Paku Buwono XII (Sunan Surakarta Hadiningrat yang memberikan kekuasaan dan Otoritasnya kepada NKRI sesaat setelah dimerdekakan pada 17 Agustus 1945), Prof. Dr. (HC) KH. Muhammad Habib Chirzin (Tokoh Perdamaian Dunia dan Ikon dari Pesantren Pabelan yang menerima Aga Khan Award, Sri Eko Sriyanto Galgendu, pelaku spiritual yang gigih sejak usia 30-an dan aktivis dalam Forum Lintas Agama), Bhikku Sri Vannavaro Mahathera untuk Kawasan Candi Brobudur, I. Gde Agung Suyase, tokoh agama dan masyarakat adat Bali.
Dalam perjalanan dan perkembangannya kemudian -- GMRI yang dideklarasikan pada tahun 2003 -- dalam kiprah dan kegiatannya membumikan gerakan kebangkitan dan kesadaran spiritual di Indonesia -- pada tahun 2023 menggagas berdirinya Posko Negarawan yang lebih bersifat operasional hingga melahirkan Forum Negarawan yang terdiri dari beragam Tokoh, Guru Besar, mantan Perwira tinggi dari berbagai kesatuan -- TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Pati dati Kepolisian RI. Tak sedikit diantaranya yang masih aktif berdinas dalam kesatuannya masing-masing atau mereka yang dikaryakan pada Instansi lain.
Sejumlah guru besar yang berhimpun dalam Forum Negarawan berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ada di Indonesia. Hingga dari berbagai kesempatan acara pertemuan Forum Negarawan telah memberikan sumbangan pemikiran untuk Negara dan Bangsa, utamanya dalam upaya memperbaiki dan meluruskan Tata Kelola Negara dan Pemerintahan yang diyakini akan sangat besar pengaruhnya guna membangun Bangsa sesuai dengan amanat Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945 serta panduan Ideologi Negara dan Falsafah Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Atas dasar itulah, Forum Negarawan sangat Representatif untuk merumuskan syarat minimal Capres dan Calon Wapres yang layak dipilih dan didukung oleh Rakyat sebagai subyek penentu dalam Pemilihan Umum yang jujur, bebas dan adil selaku pemiliki kedaulatan yang hendak dipasrahkan guna mewujudkannya dalam melaksanakan tugas Negara untuk Kesejahteraan, Keadilan dan meningkatkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia sebagai Warga Bangsa yang mulia dan terhormat di Dunia.
Syarat minimal bagi Capres dan Wapres Indonesia ini akan segera dipublish untuk menjadi pegangan warga Masyarakat agar tetap menjadi Subyek -- bukan Obyek dalam Pemilu pada Level Nasional maupun untuk tingkat lokal yang akan segera dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia pada tahun 2024 nanti.
Segenap Item dari persyaratan minimal untuk memilih Capres dan Calon Wapres Indonesia yang akan segera direalase oleh Forum Negarawan, dapat dijadikan penuntun, petunjuk atau pegangan bagi warga Bangsa Indonesia dalam menentukan pilihan Capres dan Wapres berikutnya, agar tidak terjadi pengkhianatan pada amanah Rakyat dan cita-cita Proklamasi bagi Bangsa Indonesia.
Demikianlah ungkap Sri Eko Sriyanto Galgendu , untuk materi acara pokok pada pertemuan Forum Negarawan yang akan dilaksanakan pada 11 Juli 2023 itu, sekaligus juga akan meresmikan studio pemancar siaran rutin dari Sekretariat GMRI Jl. Ir. H. Juanda No. 4 A, Jakarta Pusat
Studio Forum Negarawan, GMRI dan penggagas Forum Negarawan bersama sejumlah tokoh lain, sangat diharapkan menjadi Fasilitas pelengkap dari Studio Siaran langsung, dapat merekam dari kehadiran tokoh dengan segenap gagasan serta Ide besarnya untuk Bangsa dan Negara supaya perubahan untuk perbaikan dapat lebih melaju guna ikut menyongsong peradaban Dunia baru yang pasti akan dimulai dari Bumi Nusantara, tandasnya. (Rudi Suhaemat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar