Kontakpublik.id, PANDEGLANG -
Bukan rahasia umum lagi Seorang Tenaga Kesehatan (Dokter) yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit organologi, golongan usia, jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin secara menyeluruh dalam mengimplementasikan bahasa kedokteran dengan tratur dan benar. Belakangan ini sedang viral di berbagai media elektronik, online, soal direktur rumah sakit berkah yang memimpin bukan dokter padahal syarat mutlak seorang Direktur rumah sakit adalah dr atau drg supaya tidak keliru dalam mengimplementasikan bahasa kedokteran tentunya. Menanggapai hal ini, Pergerakan Pemuda Peduli Pandeglang (P-4), meminta kepada Saudari, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah yang baru dilantik. Untuk segera mengundurkan diri dan harus tahu diri.
Sepertinya di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara umum dan khususnya di Provinsi Banten. Hanya Kabupaten Pandeglang, yang Direktur RSUD nya, bukan dari dokter, demikian ungkap Arip Wahyudin. SH. Alias Ekek, selaku Ketua P-4. Pada media ini, Senin (25/07/22) di Pandeglang.
"Kami dari P-4, akan melakukan Demonstrasi atau Unjuk rasa, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia. Dalam waktu dekat ini, walaupun unsur dari pergerakan Mahasiswa, sudah melakukan Unjuk rasa, dikantor Bupati Pandeglang".
Ekek juga mempertanyakan direktur RSU berkah bekronnya bidan, ada apa ini Baperjakat meloloskannya? apakah di Kabupaten Pandeglang ini, tidak ada sosok seorang dokter untuk memimpin manajerial RSUD Berkah kalau sudah begini jadinya dalam mengimplementasikan bahasa kedokteran bisa keliru. Jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan secara Update, pihak RSUD Berkah, melalui Direkturnya Belum berhasil dikonfirmasi. (Sof/Rudi)
***Editor In Chief-Rudi Suhaemat ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar