kontakpublik.id, JAKARTA-Menilik Bakal Calon (BALON) Presiden Republik Indonesia (RI) dan menyongsong tahun 2024 rupanya sedang di diperbincangkan banyak Orang, dalam hal ini adalah Presiden merupakan orang yang terpilih atau dipilih secara Demokratis untuk memimpin Negara atau Organisasi dalam Sistem Pemerintahan Demokrasi, Presiden juga dapat disebut pula sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang memegang kendali atas kebijakan dan tindakan pemerintahan.
Untuk menyongsong tahun 2024 nanti, dalam Catatan Abu Bagus, Pada senin (08-05-2023) di Jakarta. Begini katanya Hampir dipastikan, Ganjar, Prabowo jadi capres. Anies, juga. Tapi masih ada upaya istana untuk terus mengganjal Anies dengan “merampok” Partai Demokrat. Tiga paslon ini harus diwujudkan, karena kalau head-to-head Ganjar lawan Anies, tamat Ganjar.
Karenanya, Jokowi mendukung Ganjar dan menjadikan Prabowo sebagai alternatif agar ada tiga paslon. Prabowo yang 2019 didukung umat Islam diskenariokan sebagai pemecah suara pendukung Anies. Di balik Prabowo ada irisan pendukung keduanya.
Bisa ya, Prabowo hanya dijadikan alat berat begitu doang.
Bagaimana calon wakilnya ? Kecenderunagnnya Ganjar akan dapat Sandiaga Uno, sedangkan Prabowo ditempelkan Erlangga Hartarto. Nah, Sandi Uno juga diskenariokan Istana juga. Tujuannya sama, memanfaatkan para pendukungnya di 2019 yakni kelompok Islam.
Maka Prabowo dan Sandi Uno musti diwaspadai secara terang benderang. Keduanya dipakai Istana hanya untuk tujuan merongrong para pendukung Anies. Gak usah risau, ini memang scenario mereka. Bagaimana scenario pendung Anies ? Ya kalua sudah terang seperti ini skenarionya, ya sudah, perkuat barisan. Jangan tergiur oleh kisah masa silam bersama Prabowo Sandi. Karena 2024, keduanya hanya untuk mencuri suara Gerakan Perubahan. (rudi bako)
